source: google.com |
Assalamualaikum,
berikut kumpulan soal-soal dan jawaban seputar akuntansi keuangan
lanjutan, manajemen audit, akuntansi syariah, bisnis internasional,
manajemen asuransi dan resiko, dan manajemen strategik.
Bismillahirrahmanirrahim, semoga bermanfaat, aamiin
Akuntansi Keuangan
Lanjutan II
DISKUSI
Mata uang utama suatu entitas di suatu negara tempatnya
beroperasi disebut mata uang fungsional. Mata uang fungsional adalah mata uang
utama pada lingkungan utama manakala suatu perusahaan beroperasi. Sehingga mata
uang real
estate yang beroperasi di Jakarta adalah Rupiah.
Akuntansi Keuangan
Syariah
Diskusi
Assalamualaikum,
selamat sore, mohon ijin menyampaikan tanggapan atas diskusi kali ini,
- Laporan Posisi Keuangan
Unsur
yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset,
kewajiban, dana syirkah temporer, dan ekuitas.
Persamaan
akuntansi menjadi:
Aset = Kewajiban + Dana Syirkah Temporer + Ekuitas
Aset = Kewajiban + Dana Syirkah Temporer + Ekuitas
Perbedaan
dengan PSAK 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah adalah pada Pos Dana Syirkah
Temporer yang di PSAK 59 disebut sebagai Investasi Tidak Terikat (IIT). Pos
Dana Syrikah Temporer merupakan perluasan ruang lingkup Pos Investasi Tidak
Terikat (IIT).
- Laporan Laba Rugi
Penghasilan
bersih (laba) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar
bagi ukuran yang lain, seperti imbalan investasi (return on investment) atau
penghasilan per saham (earnings per share). Unsur yang langsung
berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih (laba) adalah
penghasilan dan beban.
Terimakasih
Tugas
1.
Jelaskan tujuan
akuntansi keuangan bagi Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
Tujuan
Akuntansi Keuangan bagi Bank dan Lembaga Keuangan Syariah menurut SFA Nomor 1
AAOIFI (2002) antara lain sebagai berikut.
a.
Menentukan hak dan kewajiban semua pihak, termasuk hak dan kewajiban yang
dihasilkan dari proses transaksi yang tidak lengkap dan kejadian lain,
disesuaikan dengan prinsip Syariah Islam dan konsepnya tentang kewajaran,
kedermawanan, dan kepatuhan terhadap nilai-nilai bisnis Islami.
b.
Memberikan kontribusi untuk menjaga aset-aset Perbankan Syariah, hakhaknya, dan
hak-hak pihak lain dengan cara yang wajar.
c.
Memberikan kontribusi dan peningkatan kerja manajerial dan kemampuan produktif
Perbankan Syariah serta mendorong kepatuhan terhadap tujuan dan kebijakan
organisasi yang telah ditetapkan, dan di atas semuanya tentunya adalah
kepatuhan terhadap ketentuan Syariah Islam dalam semua transaksi dan
kegiatannya.
d.
Menyediakan, melalui laporan keuangan, informasi yang berguna bagi para
pengguna laporan keuangan, dan memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang
berdasar berkaitan dengan aktivitas yang berhubungan dengan Perbankan Syariah
2. Jelaskan
jenis informasi yang harus tersedia pada laporan keuangan syariah!
Suatu
laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas syariah yang meliputi:
(Paragraf 8)
1.
aset;
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh
entitas syariah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas syariah
2.
kewajiban;
merupakan utang entitas syariah masa kini yang
timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus
keluar dari sumber daya entitas syariah yang mengandung manfaat ekonomi.
3.
dana syirkah temporer;
4.
ekuitas;
5.
pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;
6.
arus kas;
7.
dana zakat; dan
8.
dana kebajikan.
Paragraf
11 PSAK 101 mengatur tentang komponen-komponen laporan keuangan entitas syariah
yang wajib disajikan sebagai standar penyajian antara lain:
1.
Neraca
Pos
neraca memberi informasi tentang posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu.
Dengan neraca, pemakai laporan keuangan akan dapat
(1)
menilai likuiditas dan kelancaran operasi perusahaan atau organisasi, (2)
menilai struktur pendanaan perusahaan, (3) menganalisis komposisi kekayaan dan
potensi jasa perusahaan, dan (4) mengevaluasi potensi jasa atau sumber ekonomi
yang dikuasai perusahaan
2.
Laporan Laba Rugi
Laporan
ini memberikan informasi tentang keberhasilan manajemen dalam mengelola
perusahaan. Keberhasilan diukur dengan kemampuan menghasilkan laba, yaitu
selisih antara semua penghasilan (pendapatan dan untung) dan semua biaya yang
diperkirakan telah mendatangkan penghasilan tersebut.
3.
Laporan Arus Kas
Laporan
ini memberikan informasi tentang kegiatan manajemen selama satu periode dalam
mengelola kas. Melalui laporan arus kas, pemakai laporan dapat mengevaluasi
kegiatan manajemen dalam operasi (operating), investasi (investing), dan
pendanaan (financing).
4.
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan
ini merupakan penghubung antara laporan laba rugi dan neraca. Laba rugi dan
transaksi modal neto akan masuk dalam laporan perubahan modal sehingga angka
akhir akan diperoleh. Pemasukan angka laba dan perubahan modal neto ke akun
modal akan merupakan suatu proses yang disebut tutup buku.
5.
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
Laporan
ini merupakan informasi keuangan yang berisi rekapitulasi penerimaan zakat yang
dikelola entitas Syariah sebagai pelaksana fungsi Baitul Maal. Penerimaan zakat
bisa berasal dari individu dari dalam entitas Syariah, seperti pemilik,
manajemen, dan karyawan. Individu di luar entitas Syariah juga bisa menyalurkan
kewajiban zakatnya melalui entitas Syariah yang menyelenggarakan fungsi Baitul
Maal. Oleh karena dana zakat memiliki kekhususan dalam pengelolaan maka
penyalurannya juga perlu diatur sesuai
dengan ketentuan Syariah. Penyaluran dana zakat bisa dilakukan oleh entitas Syariah
atau melalui Organisasi Pengelola Zakat (OPZ), seperti Badan Amil Zakat (BAZ)
dan Lembaga Amil Zakat (LAZ). Zakat disalurkan kepada Mustahiq (golongan
penerima zakat), antara lain: fakir, miskin, amil, riqab, gharim, sabilillah,
ibnu sabil, dan muallaf. Secara khusus pengelolaan dana zakat akan dibahas pada
bagian akhir buku ini tentang akuntansi zakat, infaq, dan shodaqoh.
6.
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
Laporan
ini berisi informasi penerimaan dana kebajikan dari beberapa komponen yang
mungkin diterima oleh entitas Syariah, seperti infaq, shodaqoh, hasil
pengelolaan dana wakaf sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
(UU Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf), pengembalian dana kebajikan produktif,
denda9, dan pendapatan non halal lainnya10.
7.
Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan
atas laporan harus disajikan secara sistematis setiap pos dalam Neraca, Laporan
Laba Rugi dan Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana Zakat, Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan, harus
berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:
a.
informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi
yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting;
b.
informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, tetapi
tidak disajikan di Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas; Laporan
Perubahan Ekuitas; Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat; dan Laporan
Penggunaan Dana Kebajikan;
c.
informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi
diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.
Adapun komponen laporan keuangan
syariah pada Perbankan Syariah adalah sebagai berikut.
a.
Laporan Posisi Keuangan (Neraca).
b.
Laporan Laba Rugi.
c.
Laporan Arus Kas.
d.
Laporan Perubahan Ekuitas.
e.
Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat.
f.
Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil.
g.
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat.
h.
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan.
i.
Catatan atas Laporan Keuangan.
3. Jelaskan fungsi Baitul Maal wa Tamwil !
Azis, Amin (2004:1) menjelaskan bahwa
Baitul Maal wa Tamwil memiliki dua fungsi, yaitu
a. Baitul Maal (Bait = Rumah, Maal = Harta),
yaitu menerima titipan dana zakat, infaq, dan shodaqoh serta mengoptimalkan
distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.
b. Baitut Tamwil (Bait = Rumah,
at-Tamwil = Pengembangan Harta), yaitu melakukan kegiatan pengembangan
usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi
pengusaha dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan
ekonominya. Dalam menjalankan usahanya, Baitut Tamwil menggunakan akad-akad
(perjanjian) transaksi bisnis yang berbasis syariah, seperti model jual beli
(Murabahah, Salam, dan Istishna), bagi hasil (Mudharabah dan Musyarakah) maupun
sewa (Ijarah).
Audit manajemen
Diskusi
Assalamualaikum,
selamat sore mohon ijin menyampaikan tanggapan atas diskusi kali ini,
terimakasih
audit
fungsi keuangan menjadi faktor penting dalam fungsi produksi perusahaan
manufaktur karena audit fungsi keuangan digunakan untuk melihat apakah
fungsi keuangan telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Fungsi
keuangan pada perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategik
dalam kehidupan perusahaan, ditinjau dari sudut pandang pencapaian sasaran
jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang, yang meliputi perolehan
keuntungan, pertumbuhan, dan perluasan usaha.
Audit
fungsi keuangan menjadi penting juga karena audit fungsi keuangan
digunakan agar manajemen fungsi keuangan dapat mencapai sasarannya, yaitu
Sasaran
Finansial Perusahaan
Dengan
meneliti apakah tujuan dan berbagai sasaran perusahaan telah memenuhi berbagai
persyaratan, seperti kelayakan, kewajaran, dan dapat dipertanggungjawabkan
(secara moral dan etika). Dalam hal ini, kegiatan audit juga dapat
mengungkapkan apakah tujuan dansasaran perusahaan mungkin dijalankan dan
dicapai oleh berbagai komponenperusahaan dan bahwa berbagai komponen tersebut
diberikan sarana,prasarana, dan modal kerja yang memadai untuk dapat memenuhi
standaryang telah ditentukan oleh manajemen puncak.
Perencanaan
Keuangan
Dengan
memperhatikan apakah rencana satuan kerja yang lebih kecil merupakan perincian
atau operasionalisasi rencana satuan kerja yang di atasnya. Dengan melakukan
audit manajemen fungsi keuangan dapat dilihat apakah perusahaan dikelola dengan
memperhatikan keseluruhan aspek dalam perusahaan atau tidak, artinya dalam
mengelola perusahaan harusmenerapkan adanya prinsip sinergi.
Organisasi
Dengan
menjadikan organisasi satuan kerja di bidang keuangan sebagai objek audit maka
akan diperoleh informasi tentang apakah organisasi dibidang keuangan itu
dikelola dengan efektif.
Pengawasan
Analisis
yang dilakukan fungsi keuangan antara lain menggunakan analisis rasio keuangan.
Hasil audit akan disampaikan ke satuan-satuan kerja operasional sehingga mereka
mengetahui, kekurangan yang terjadi dan dapat melakukan perbaikan untuk
peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja masing-masing.
Tugas
1.
Jelaskan jenis audit manajemen
dan peran auditor manajemen yang berkaitan dengan sistem pengendalian
manajemen.
Jenis Audit
Manajemen
Audit manajemen dapat dibagi dalam 3 kategori (Arens et al., 2012),
yaitu audit fungsional, audit organisasional, dan penugasan khusus. Dalam tiap
audit, tujuan utamanya adalah mengevaluasi pengendalian internal terkait
efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi
1.
Audit Fungsional
Audit fungsional melakukan
audit atas fungsi yang ada di perusahaan terkait dengan efisiensi, efektivitas,
dan ekonomisasi.
2.
Audit Organisasional
Audit manajemen atas
organisasi mengaudit suatu unit organisasi, seperti departemen, cabang, atau
anak perusahaan. Audit organisasi mengevaluasi efisiensi dan efektivitas dari
interaksi antar fungsi.
3.
Penugasan Khusus
Manajemen dapat memberikan
penugasan khusus untuk melakukan audit manajemen, seperti menentukan penyebab
dari tidak efektifnya system teknologi informasi di perusahaan, menginvestigasi
kemungkinan terjadinya kecurangan di suatu divisi.
Peran Auditor Manajemen Yang Berkaitan Dengan Sistem Pengendalian
Manajemen
Pemahaman konsep dasar
pengendalian dan evaluasi sistem pengendalian harus menjadi perhatian utama
dari semua auditor manajemen. Auditor manajemen harus memahami konsep-konsep
system pengendalian manajemen. Definisi dan konsep sistem pengendalian
manajemen juga perlu dipahami auditor manajemen agar auditor manajemen dapat
menggunakan definisi dan konsep tersebut untuk menilai apakah pengendalian yang
ada dalam organisasi sudah memadai atau belum. Untuk melakukan audit yang
sukses dan melaporkan kepada manajemen puncak bahwa pengendalian sudah memadai
dalam area tertentu maka seluruh pihak harus menggunakan definisi dan konsep
system pengendalian yang sama.
2.
Jelaskan bagaimana tanggung
jawab staf audit manajemen dalam suatu perusahaan.
Unit audit manajemen umumnya mempunyai pimpinan unit (Direktur/CAE) dan
staf pendukung.
Berikut adalah uraian tugas dari staf audit manajemen.
1.
Direktur/CAE
a. Mengelola unit audit
manajemen dan juga harus memahami semua aspek operasi perusahaan.
b. Bertanggung jawab mengelola
sumber daya manusia di unit audit manajemen, membangun organisasi audit
manajemen yang efektif, dan merekrut serta memimpin tim audit manajemen yang
efektif.
c. Penghubung unit audit
manajemen dengan manajemen dan komite audit.
d. Memiliki pemahaman terkait
isu tata kelola perusahaan, akuntansi, dan aturan perundangan.
e. Memiliki pemahaman umum
mengenai bagaimana teknologi digunakan dalam perusahaan dan juga bagaimana
menggunakan teknologi dalam pelaksanaan audit manajemen.
f. Memahami proses penetapan
risiko.
g. Memiliki keahlian
bernegosiasi dan menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak.
h. Memahami standar yang
digunakan untuk melaksanakan audit manajemen dan membantu penerapannya di semua
aktivitas audit manajemen
2.
Manajer
Manajer mempunyai tanggung
jawab membantu Direktur/CAE dalam memberikan arahan dan pengawasan unit audit
manajemen. Selain itu, manajer juga bertanggung jawab:
a. menjalankan audit sesuai
rencana audit tahunan unit audit manajemen,
b. membantu Direktur dalam
menyiapkan laporan berkala aktivitas audit manajemen untuk Dewan Komisaris atau
Komite Audit,
c. mengelola sumber daya unit
audit internal secara efektif dan efisien,
d. merekrut, memberikan
pelatihan, dan melakukan pengembangan personel tim audit manajemen, dan
e. mengawasi kualitas
pekerjaan yang dilakukan tim audit manajemen, memastikan ketaatan terhadap
standar yang berlaku.
3.
Staf
a. Menyiapkan atau merevisi
audit program untuk melaksanakan audit manajemen sesuai dengan program audit
yang sudah disetujui.
b. Melakukan reviu dan
menentukan kecukupan pengendalian intern.
c. Melakukan reviu secara
berkala dan menguji ketaatan dengan prosedur dan ketentuan perundangan,
memberikan rekomendasi untuk meningkatkan prosedur yang ada atau prosedur yang
diusulkan.
d. Melakukan reviu dan
melaporkan kelemahan pengendalian intern dan pelanggaran terhadap praktek,
kebijakan, dan prosedur perusahaan.
e. Melaksanakan tugas audit
manajemen lain sebagaimana ditugaskan manajer.
3.
Jelaskan bagaimana pelaksanaan audit manajemen
diimplementasikan pada suatu perusahaan manufaktur
Pada saat pelaksanaan audit, auditor manajemen bukan hanya melakukan
observasi, tetapi juga memahami materi audit yang diperoleh, menggunakan materi
tersebut untuk memahami proses yang sedang direviu dan mengidentifikasi
kelemahan pengendalian intern. Berdasarkan pemahaman yang diperoleh, auditor
manajemen memberikan masukan untuk perbaikan atas proses yang sedang direviu.
Untuk memverifikasi proses dokumentasi yang dilakukan auditee, auditor
manajemen sering melakukan walk-through, dengan cara mengambil satu dokumen,
misal laporan penerimaan bahan baku, dan secara manual menelusuri tahap-tahap
yang sedang direviu oleh auditor. Cara ini dapat mengidentifikasi kelemahan
pengendalian intern.
4.
Audit manajemen
fungsi keuangan memiliki sasaran penting untuk dicapai. Jelaskan pentingnya
audit manajemen fungsi keuangan dan sasaran yang akan dicapai atas kegiatan
audit manajemen fungsi keuangan.
Fungsi keuangan pada perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategik dalam kehidupan perusahaan,
ditinjau dari sudut pandang pencapaian
sasaran jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang, yang meliputi perolehan keuntungan,
pertumbuhan, danperluasan usaha. Oleh karena itu, fungsi keuangan menjadi salah
satu area dalam perusahaan yang perlu diaudit untuk melihat apakah fungsi keuangan telah dilaksanakan secara efektif
dan efisien
Audit manajemen
fungsi keuangan mempunyai sasaran-sasaran penting untuk dicapai
1.
Sasaran Finansial Perusahaan
Objek pertama audit adalah pencarian, penemuan, dan
pengumpulan informasi tentang
tercapai tidaknya sasaran finansial perusahaan. Dari hasil temuan audit tersebut akan terlihat apakah fungsi
keuangan mendukung keseluruhan upaya
pencapaian sasaran finansial perusahaan yang sudah ditetapkan oleh manajemen puncak.
Hal lain yang juga sangat penting dalam pelaksanaan audit
manajemen fungsi keuangan adalah
meneliti apakah tujuan dan berbagai sasaran perusahaan telah memenuhi berbagai persyaratan, seperti
kelayakan, kewajaran, dan dapat
dipertanggungjawabkan (secara moral dan etika).
Dalam hal ini, kegiatan audit juga dapat mengungkapkan
apakah tujuan dan sasaran perusahaan
mungkin dijalankan dan dicapai oleh berbagai komponen perusahaan dan bahwa berbagai komponen tersebut diberikan
sarana, prasarana, dan modal
kerja yang memadai untuk dapat memenuhi standar yang telah ditentukan oleh manajemen puncak.
2.
Perencanaan Keuangan
Objek audit yang kedua adalah perencanaan keuangan.
Dari audit manajemen fungsi keuangan dapat diketahui apakah fungsi keuangan
telah menyelenggarakan fungsi perencanaan secara efektif serta mencari dan
menemukan fakta tentang mutu rencana keuangan yang disusun oleh para manajer
satuan bisnis atau berbagai bidang fungsional dalam lingkungan perusahaan
3.
Organisasi
Dengan menjadikan organisasi satuan kerja di bidang
keuangan sebagai objek audit maka akan
diperoleh informasi tentang apakah organisasi di bidang keuangan itu dikelola dengan efektif.
4.
Pengawasan
Fungsi pengawasan di bidang keuangan terdiri dari 2,
yaitu akuntansi dan analisis keuangan.
Akuntansi berfungsi untuk mengumpulkan,
mengklasifikasikan,
menganalisis, dan melaporkan hasil kegiatan operasional dari segi keuangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan
prinsip akuntansi umum yang berlaku di
suatu negara.
Bisnis Internasional
Diskusi
Assalamualaikum,
mohon ijin menyampaikan tanggapan atas diskusi kali ini, terimakasih
Lokasi
adalah penting karena merupakan faktor untuk menerangkan politik dan hubungan
perdagangan sebuah bangsa. Banyak di antaranya yang secara langsung memengaruhi
beroperasinya suatu perusahaan. Kedekatan geografis sering kali merupakan
alasan pokok terjadinya perdagangan di antara bangsa-bangsa.
Dengan
memilih lokasi yang tepat maka penyerahan barang-barang bisa lebih cepat dan
biaya angkut lebih rendah sehingga penjual lebih murah untuk melayani para
pelanggannya.
Tugas
Pertanyaan
Coba sdr
mahasiswa/i memberikan sebuah contoh sebuah perusahaan yang mengandalkan teknologi yang didasarkan kepada sumber daya
yang ada pada negara tersebut dengan negara lain dalam persaingan pasar
oligopoly?
Jawaban
Pasar oligopoli adalah salah satu bentuk pasar persaingan
tidak sempurna, dimana hanya terdapat beberapa produsen atau penjual dengan
banyak pembeli di pasar. Beberapa contoh industri yang termasuk dalam kategori ini adalah industri rokok, industri mobil, industri semen, jasa penerbangan
dan lainnya.
Industri
rokok, atau sering kita sebut sebagai Industri Hasil Tembakau adalah contoh
perusahaan yang mengandalkan teknologi yang didasarkan kepada sumber daya yang
ada pada Negara Indonesia juga dengan Negara lain.
Industri Hasil Tembakau menjadi bagian sejarah bangsa dan budaya
Indonesia, khususnya rokok kretek. Pasalnya, merupakan produk berbasis tembakau
dan cengkeh yang menjadi warisan inovasi nenek moyang dan sudah mengakar secara
turun temurun. Jadi jelas bahwa industri
ini menggunakan teknologi yang didasarkan pada sumber daya yang ada pada
Negara Indonesia.
Baru-baru
ini ada perusahaan rokok yang mengeluarkan produk yang mengusung fitur Reduce Smell Technology.
Teknologi ini berasal dari India.
India
yang juga dikenal sebagai negara dengan basis konsumen rokok yang besar lebih
dulu menerapkan inovasi reduce smell. Adalah pabrikan rokok terbesar di India
ITC Ltd melalui produk bermerek Classic Ultra yang mengadopsi teknologi
tersebut. Demikian pula Philip Morris International yang memasarkan rokok less
smell Marlboro Soul di pasar Ukraina.
Di
Indonesia, Dunhill Ultra masih jadi pemain tunggal produk rokok berteknologi
antibau.
Jadi
Industri rokok / Industri hasil tembakau dengan contoh perusahaan Dunhill
adalah sebuah perusahaan yang mengandalkan
teknologi yang didasarkan kepada sumber daya yang ada pada negara
tersebut dengan negara lain dalam persaingan pasar oligopoly.
source
Mata Kuliah : Manajemen
Risiko dan Asuransi
1. Ada banyak sekali ketidakpastian dan risiko
yang bisa merugikan kita. Coba identifikasi ketidakpastian dan risiko tersebut.
Kemudian rangking ketidakpastian dan risiko tersebut berdasarkan kriteria yang
kita anggap paling relevaan dan paling besar dampaknya terhadap kita. Urutkan
10 ketidakpastian dan risiko yang paling relevan dan penting
1. Loss Exposure dari Bencana Alam
a. Gempa
b. Banjir
c. Tanah Longsor
d. Gunung Meletus
2. Loss
Exposure dari Harta Benda
a. Gedung, pabrik, bangunan lain.
b. Furniture, perlengkapan, dan persediaan.
c. Perlengkapan Electronic Data Processing
(EDP); software komputer.
d. Inventaris.
e. Rekening penerimaan, arsip, dan dokumen
berharga.
f. Pesawat terbang, boat (perahu), dan
perlengkapan kendaraan perusahaan.
3. Loss
Exposure dari Kewajiban (Tanggung Jawab Hukum)
a. Produk yang tidak sempurna.
b. Polusi lingkungan (tanah, air, udara, dan
suara).
c. Gangguan seksual dari karyawan,
diskriminasi terhadap karyawan, pemberhentian karyawan yang tidak sah
(melanggar undang-undang).
d. Alasan dan kewajiban umum dari loss
exposure.
e. Kewajiban yang timbul dari sarana
transportasi perusahaan.
f. Penyalahgunaan transmisi internet dan
e-mail, transmisi bahan yang bersifat pornografi.
g. Kewajiban direktur dan pegawai yang
relevan.
4. Loss
Exposure dari Pendapatan Bisnis
a. Kerugian pendapatan.
b. Melanjutkan biaya setelah terjadinya
kerugian.
c. Pengeluaran tambahan.
d. Kerugian pendapatan bisnis yang tidak
menentu.
5. Loss
Exposure dari Sumber Daya Manusia
a. Kematian atau kelumpuhan dari karyawan
utama.
b. Pengunduran diri atau pengangguran.
c. Kecelakaan yang berhubungan dengan
pekerjaan atau penyakit yang dialami oleh pekerja.
6. Loss
Exposure dari Kejahatan
a. Pembegalan, perampokan, dan pencurian.
b. Pencurian oleh karyawan dan ketidakjujuran.
c. Penipuan dan penggelapan.
d. Kejahatan exposure internet dan komputer.
7. Loss
Exposure dari Kesejahteraan Karyawan
a. Kelalaian dalam memenuhi peraturan
pemerintah.
b. Pelanggaran dari tanggung jawab keuangan.
c. Rencana exposure jaminan sosial dan
kesehatan serta pensiun.
d. Kelalaian dalam membayar keuntungan yang
dijanjikan.
8. Loss
Exposure dari Luar Negeri
a. Pabrik, harta benda perusahaan, dan
inventaris.
b. Risiko mata uang luar negeri.
c. Penculikan personil yang penting.
d. Risiko politik.
2. Jelaskan prasarana apa saja yang diperlukan untuk mendukung kesuksesan
manajemen risiko
PRASARANA LUNAK
Mengembangkan
budaya risiko
Mengembangkan Budaya
Sadar Risiko. Tujuan dari
budaya sadar risiko
adalah agar setiap
anggota organisasi sadar
adanya risiko, dan mengambil keputusan
tertentu dengan mempertimbangkan aspek
risikonya. Dengan singkat, tujuan
budaya sadar risiko adalah agar anggota lebih berhati-hati dalam
pengambilan keputusan. Jika
anggota tersebut sadar
akan risiko, maka organisasi
(yang terdiri dari
kumpulan individu) akan
menjadi lebih peka terhadap risiko. Menciptakan sistem kompensasi yang mendukung
budaya risiko.
Dukungan
dari manajemen
Sama
seperti program lainnya,
dukungan manajemen khususnya
manajemen puncak terhadap
program manajemen risiko penting
diberikan. Bentuk dukungan
bisa eksplisit maupun
implisit. Dukungan
manajemen puncak bisa
dituangkan antara lain
ke dalam pernyataan tertulis,
misal manajemen puncak
mendukung atau ikut merumuskan/menyetujui misi
dan visi, prosedur
dan kebijakan, yang berkaitan dengan
manajemen risiko. Dukungan
manajemen juga bisa ditunjukkan melalui
partisipasi manajemen pada
program-program manajemen risiko.
PRASARANA KERAS
Komputer
Ruang perkantoran
Analisis komputer, simulasi, dan
lainnya
Diskusi
a. Resiko Keuangan
Teknik
risiko keuangan yang utama, meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Retensi.
Retensi berarti bahwa perusahaan menahan
sebagian atau keseluruhan dari kerugian yang dapat mengakibatkan kerugian yang
diderita.
2. Transfer nonasuransi.
Transfer nonasuransi merupakan teknik
pembiayaan lain untuk risiko. Transfer nonasuransi, yaitu metode yang berbeda
dari asuransi di mana risiko murni dan konsekuensi potensial keuangannya
dipindahkan ke pihak lain.
3. Asuransi perdagangan.
Asuransi perdagangan juga digunakan dalam
program manajemen risiko. Asuransi tepat untuk loss exposure yang memiliki
probabilita yang rendah dari kerugian, tetapi memiliki nilai kerugian yang
tinggi.
Solusinya adalah sebaiknya sebuah perusahaan
tidak perlu memiliki utang terlalu banyak. Lalu bagaimana jika perusahaan
membutuhkan tambahan modal? Caranya bisa dengan menjual sebagian saham, atau
mencari investor baru.
b. Risiko Operasional
Beberapa hal
yang mungkin bisa mencegah risiko operasional adalah dengan menggunakan Sumber
Daya Manusia yang terlatih dan profesional dibidangnya. Risiko operasional juga
dapat diminimalisir dengan meningkatkan kualitas SDM yang sudah ada. Selain itu
juga perlu melakukan revitalisasi terhadap aspek-aspek yang berkaitan langsung
dalam kegiatan operasional perusahaan dalam jangka waktu tertentu, misalnya 3
bulan sekali.
c. Risiko Eksternalitas
Antisipasi
resiko ini dengan cara mencari informasi lebih banyak,melalui riset dan
penggunaan probabilitas subyektif.
d. Risiko Strategis
Risiko
strategik merupakan salah satu jenis risiko yang berkaitan dengan strategi yang
Anda gunakan. Risiko ini dapat muncul akibat dari ketidakmatangan atau
ketidakpastian strategi Anda dalam menjalankan sebuah bisnis.
Solusi dari
risiko strategik adalah menyusun suatu strategi yang benar-benar matang. Salah
satu langkah yang bisa diambil adalah melakukan analisis SWOT untuk mengetahui
kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang mungkin muncul dalam
keberlangsungan bisnis Anda.
source
https://blog.xendit.co/id/mengenal-4-jenis-risiko-bisnis-dan-solusi-yang-bisa-anda-ambil/
Manajemen strategic
TUGAS 1
MEMAHAMI ANALISIS LINGKUNGAN INDUSTRI MAKRO
Dalam melakukan analisis lingkungan industri,
dikenal metode Konstruksi Skenario : Model Royal Dutch / Shell. Metode skenario kini sepertinya semakin
populer sebagai salah satu alat analisis yang digunakan untuk memproyeksikan
berbagai kemungkinan masa depan sebagai akibat semakin tingginya ketidakpastian
lingkungan bisnis. Di Indonesia metode skenario mulai dikenal, sekalipun belum
sepopuler di negara lain
Tugas
Anda adalah menguraikan :
a.
Definisi Konstruksi Skenario: Model Royal
Dutch / Shell
Konstruksi
Skenario: Model Royal Dutch / Shell
adalah salah satu alat analisis yang digunakan untuk memproyeksikan
berbagai kemungkinan masa depan sebagai akibat semakin tingginya ketidakpastian
lingkungan bisnis. Ini juga adalah konstruksi skenario, yang mengantarkan untuk
mempelajari secara teknis bagaimana perancang melakukan konstruksi skenario
dari kemungkinan ketidakpastian yang ditemukan dalam lingkungan bisnis.
b.
Tahapan penerapan Model Royal Dutch / Shell
Sembilan tahapan yang diperlukan untuk
menyusun skenario dijelaskan:
1. identifikasi
pokok persoalan
Identifikasi pokok persoalan yang merupakan
langkah pertama dinilai merupakan tahapan kritis karena menjadi penentu
keberhasilan tahapan selanjutnya.
2. identifikasi
actor
Schoemaker dan Mavaddat (2000: 214) menyebut
identifikasi aktor - yakni pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap
perusahaan – sebagai salah satu langkah (kedua) dalam membangun konstruksi
skenario.
3. kekuatan
penentu utama
Tahapan ketiga ini adalah tahapan terpenting
kedua setelah tahapan identifikasi pokok persoalan, yang merupakan tahapan
pertama. Tahapan ini juga merupakan tahapan yang menuntut kedalaman dan
ketelitian penelitian. Boleh dibilang tahapan ini memiliki karakter akademik
paling tinggi dibanding tahapan yang lain.
4. kecenderungan
dan ketidakpastian
Amat bisa jadi jumlah variabel lingkungan
bisnis yang diidentifikasi berpengaruh signifikan pada pokok persoalan skenario
– yang telah dilakukan dalam tahap sebelumnya – mencapai puluhan. Bukan
mustahil mencapai jumlah lebih dari lima puluhan. Berapa pun jumlahnya,
variabelvariabel tersebut selanjutnya perlu dibedakan dalam dua kelompok besar:
(1) variabel yang termasuk dalam kategori
kecenderungan (tren), dan
(2) variabel yang termasuk dalam kategori
ketidakpastian (uncertainties).
5. matriks inti
scenario
Setelah dua variabel U yang memiliki
ketidakpastian tertinggi dan impak yang paling signifikan ditemukan, misalnya
dengan bantuan penjaringan pendapat manajemen, kini tiba saatnya membangun inti
skenario (skenario awal). Sebut saja kedua variabel tersebut sebagai U1 dan U2.
Inti skenario dapat disusun dengan membuat matriks dari U1 dan U2, yakni
matriks duakali-dua. Sumbu horizontal menggambarkan dua kemungkinan (K1 dan K2)
dari U1, sedangkan sumbu vertikal menggambarkan dua kemungkinan (A1 dan A2)
dari U2. Secara keseluruhan matriks inti skenario memiliki empat sel.
Masing-masing sel dari matriks tersebut menggambarkan satu kemungkinan
skenario. Dengan demikian, inti skenario terdiri dari empat kemungkinan
skenario.
6. cetak biru
skenario
arsitek skenario perlu mengembangkan inti
skenario tersebut dengan mengikutsertakan variabel ketidakpastian (U) lainnya,
selain U1 dan U2. Proses ini disebut sebagai fleshing out oleh Schwartz (1991:
230-1) yang berusaha menjadikan skenario lebih bersinar. Hasil akhirnya disebut
sebagai cetak biru skenario (Schoemaker dan Mavaddat, 2000: 234-5).
Masing-masing skenario dicobA dihubungkan dengan semua variabel ketidakpastian
dan diharapkan dari masing-masing hubungan antar variabel tersebut lahir
tema-tema narasi. Tema-tema yang baru lahir inilah yang dapat menjadi sumber
lahirnya cerita (story) yang dapat memberikan gambaran lebih lengkap.
7. Wujud Akhir
skenario
Cetak biru skenario masih perlu dikembangkan
lebih jauh dengan melibatkan variabel kecenderungan (tren), yang sampai pada
tahap sebelumnya belum mendapatkan perhatian. Masing-masing skenario dasar
dalam inti skenario, tema-tema narasi baru per masing-masing skenario dasar,
dan variabel kecenderungan diolah bersama menjadi satu cerita yang utuh untuk
masing-masing skenario. Ketika proses pengolahan akhir ini dapat dilakukan
untuk keseluruhan skenario dasar dalam inti skenario, maka wujud akhir skenario
mulai terlihat.
8. opsi
strategi
Ketika wujud akhir skenario telah terbentuk
semestinya harus telah menyediakan jawaban terhadap berbagai pokok persoalan
yang menjadi fokus skenario, seperti yang telah dirumuskan pada tahap pertama.
Strategi baru dapat dirumuskan ketika narasi dalam skenario telah (dapat)
dikaitkan dengan elemen lain manajemen strategik, setidaknya dengan visi dan
keunggulan (posisi) bersaing yang dimiliki perusahaan (Schoemaker, 1992; Wack,
1985b: 150). Kombinasi dari berbagai elemen tersebutlah yang membuka pintu
untuk melihat opsi strategi.
9. kuantifikasi
dan monitoring
Kuantifikasi ini diperlukan untuk memberikan
gambaran yang lebih jelas dan tegas pada manajemen. Tentu saja tidak semua
variabel yang ada dalam skenario dapat dan tidak perlu dikuantitatifkan.
Prioritas diberikan pada variabel pokok saja yang terkait langsung dengan pokok
persoalan skenario. Sebisa mungkin kuantifikasi dilakukan pada masing-masing
skenario.
c.
Kelebihan dan kekurangan Model Royal Dutch /
Shell
Kelebihan
·
Bukanlah resep
baku yang kaku, yang sama sekali tidak dapat disimpangi
·
Keseluruhan
tahapan benar-benar menunjukkan proses kreatif
·
membuka peluang
adanya proses kreativitas: yang merupakan karakter pokok mendesain skenario
Kekurangan
·
Wujud akhir
skenario pasti memerlukan beberapa kali penulisan. Tidak mungkin hanya sekali
jadi.
·
Jika perumusan
pokok persoalan keliru – misalnya terlalu luas atau terlalu sempit – maka
hampir dapat dipastikan akan keliru pula berbagai kemungkinan skenario yang
hendak disusun
Terimakasih
Diskusi
Dalam menganalisa profil perusahaan
terdiri dari dua tahapan, yaitu (1) identifikasi komponen variable internal,
dan (2) evaluasi terhadap lingkungan eksternal. Setujukah anda jika pokok inti
kekuatan perusahaan adalah pada identifikasi komponen variable internal?
Jelaskan alasan anda
Faktor internal mencakup kekuatan dan
kelemahan di dalam internal perusahaan itu sendiri.
Faktor Internal
- Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).
- Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.
Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam
perusahaan yang perlu diidentifikasi kekuatan dan kelemahannya, yang meliputi:
- Relationships among the functional areas of business
- Management
- Marketing
- Finance/Acounting
- Production/operation
- Research and development
- Computer information system
- Human Resources
Sedangkan faktor / lingkungan eksternal
meliputi :
- Pertimbangan Ekonomi
·
Perkembangan
global di bidang ekonomi
·
Pertumbuhan
ekonomi dan pelestarian lingkungan
·
Kehadiran
korporasi multinasional
·
“Kejutan” di
bidang energi,dan
·
Pendanaan
- Faktor-faktor Politik
- Faktor-Faktor Sosial
- Faktor Teknologi
- Industri Sebagai Faktor Lingkungan Eksternal yang Turut Berpengaruh
- Kedudukan Kompetitif Perusahaan (Faktor Geografi, Faktor Demografi, Faktor Psikografi)
- Lingkungan Eksternal yang ”Dekat
a.
Pesaing
b.
Penyandang Dana
c.
Pasaran Tenaga Kerja
d.
Pemasok
e.
Pelanggan
Salah
satu faktor penting dalam suatu manajemen adalah upaya/langkah dalam
pengambilan keputusan bagi seorang manejer suatu perusahaan.
Seorang
manajer tentunya harus menganalisis berbagai situasi dan kondisi termasuk menentukan inti pokok kekuatan
perusahaan yang akan berpengaruh dan berdampak pada keputusan yang akan
diambil nantinya. Pokok Inti kekuatan perusahaan berada pada dua identifikasi
komponen baik variable internal maupun eksternal. Karena kedua komponen
tersebut tidak bisa dipisahkan satu sama lain, saling mempengaruhi, terutama
dalam langkah dan penentuan suatu kebijakan/keputusan usaha.
Sehingga
menurut saya pribadi pokok inti kekuatan perusahaan adalah pada identifikasi
komponen variable internal dan eksternal.
keren kk, keep posting
ReplyDeleteGreat post thannks
ReplyDelete