Assalamualaikum berikut beberapa penjelasan terkait siklus pengeluaran dan siklus produksi
1. Sebutkan prosedur pengendalian dalam operasi transaksi siklus pengeluaran.!
Ada
beberapa risiko kelemahan yang biasanya ada dalam siklus pengeluaran ini. Oleh
karena itu perlu dicarikan upaya pengendalian untuk menghindari terjadinya
praktek error atau fraud, maupun perlakuan audit untuk mendeteksi apakah
praktek error atau fraud terjadi dalam siklus tersebut.
Berikut
beberapa risiko kelemahan yang biasanya ada dalam siklus pengeluaran dan upaya
untuk mengatasinya adalah sebagai berikut.
1.
Kehabisan dan/atau kelebihan persediaan.
Pengelolaan persediaan yang kurang baik dapat mengakibatkan kehabisan atau
kelebihan persediaan. Perusahaan yang sudah dapat mengelola persediaannya
dengan baik, seharusnya benar-benar dapat menentukan waktu yang tepat untuk
membeli barang, agar tidak terjadi kehabisan atau kekurangan. Kehabisan
persediaan dapat menimbulkan hilangnya potensi penjualan. Sementara kelebihan
persediaan dapat meningkatkan biaya penyimpanan barang. Dari gambaran tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa titik pengendalian utama yang harus dilakukan
adalah pengendalian terhadap persediaan barang. Untuk perusahaan yang sudah
mengaplikasikan sistem informasi berbasis komputer, tentunya data persediaan
ini juga tersedia dalam data elektronik. Ketersediaan data elektronik ini
sangat membantu untuk mengetahui ketersediaan barang di gudang, namun harus
tetap diimbangi dengan pengecekan fisik secara langsung.
2. Membeli
barang dengan harga yang terlalu tinggi. Untuk mendatangkan barang-barang
persediaan dari pemasok, biasanya perusahaan sudah mengadakan perjanjian di
awal tentang harga jual barang dengan pemasok. Namun, pada prakteknya tidak
tertutup kemungkinan terjadi perubahan harga karena beberapa hal. Perubahan
harga ini mengakibatkan perusahaan salah mengidentifikasi biaya produksi, yang
dampak selanjutnya dapat mengurangi potensi pendapatan perusahaan dari
penjualan produknya. Untuk itu, perusahaan harus memiliki daftar harga barang
yang update dari pemasok. Sehingga pesanan pembelian harus ditinjau ulang
secara periodik untuk memastikan bahwa pembelian barang benar-benar dapat
dikendalikan. Pengendalian pembelian juga berguna untuk mengendalikan
biaya. Biaya yang sesungguhnya harus dibandingkan secara rutin dengan nilai
pembelian yang diperbolehkan dalam anggaran.
3.
Membeli barang berkualitas rendah.
Dalam prinsip ekonomi, seseorang akan berusaha mengejar kualitas barang
tertinggi dengan harga yang rendah. Namun, dalam prakteknya semakin murah
harga, mengakibatkan kualitas yang lebih rendah pula. Biaya pembuangan dan
pengerjaan ulang akibat kualitas barang yang rendah, sering kali mengakibatkan
total biaya produksi yang lebih tinggi, daripada jika membeli bahan baku yang
berkualitas lebih tinggi dan lebih mahal dari semula. Membuat daftar pemasok
yang disetujui karena dikenal dapat memberikan barang dengan kualitas yang
dapat diterima akan dapat membantu mencapai tujuan ini. Pesanan pembelian harus
ditinjau ulang secara periodik untuk memastikan bahwa hanya para pemasok yang
disetujui inilah yang digunakan.
4.
Pembelian dari pemasok yang tidak
diotorisasi. Terkadang untuk membeli barang tertentu yang jarang dan
nilainya tidak terlalu besar, perusahaan terpaksa untuk mendatangkan barang
dari pemasok yang belum diotorisasi. Akibatnya mungkin ada beberapa
permasalahan yang dapat terjadi seperti misalnya kualitas dan harga tidak
sesuai yang diharapkan, terjadi masalah hukum, dan masalah lainnya.
5.
Kickback. Kickback adalah pemberian
hadiah dari pemasok untuk petugas bagian pembelian dengan tujuan mempengaruhi
pilihan. Kickback dapat mengakibatkan pembelian barang dengan harga yang
dinaikkan untuk barang yang kualitasnya rendah. Guna mencegah terjadinya
kickback, perusahaan harus melarang para petugas bagian pembelian untuk
menerima hadiah dari pemasok yang ada. Pada prakteknya kickback sulit
dicegah, peran audit dalam mengendalikan risiko ini sangat besar untuk
memastikan risiko ini tidak terjadi di perusahaan.
6.
Menerima dan/atau membayar barang yang
tidak dipesan. Sebenarnya pada perusahaan yang sudah mengelola siklus
pembeliannya dengan baik, kemungkinan praktek ini kecil sekali untuk terjadi,
namun mungkin saja dapat terjadi. Menerima kiriman barang yang tidak dipesan
mengakibatkan kenaikan biaya pembelian maupun penyimpanan. Untuk menghindari
risiko ini bagian penerimaan dan pembayaran barang harus mendapatkan akses
terhadap data pemesanan barang, agar pengecekan dapat dilakukan secara langsung.
7. Kesalahan
menghitung barang yang diterima. Untuk mendorong petugas penerimaan untuk
secara akurat menghitung kiriman, beberapa perusahaan mendesain sistem
pemrosesan permintaan agar para petugas bagian penerimaan tidak mengetahui
jumlah barang yang dipesan. Akan tetapi, petugas penerimaan masih dapat
mengetahui jumlah barang yang seharusnya dari slip pengepakan setiap pesanan.
Akibatnya terdapat godaan untuk hanya melakukan perbandingan cepat atas jumlah
yang diterima dengan jumlah yang ditunjukkan dalam slip pengepakan. Oleh karena
itu, perusahaan harus dengan jelas mengomunikasikan kepada petugas
penerimaan atas pentingnya perhitungan yang hati-hati dan akurat atas semua
kiriman. Beberapa perusahaan juga memberikan bonus bagi petugas penerimaan
untuk menangkap penyimpangan antara slip pengepakan dengan jumlah yang
sebenarnya diterima.
8.
Pencurian persediaan. Beberapa
prosedur pengendalian dapat digunakan untuk menjaga persediaan dari kehilangan,
di antaranya adalah: a. persediaan disimpan di tempat yang aman dengan akses
yang terbatas; b. semua perpindahan barang yang terjadi harus didokumentasikan;
c. perhitungan fisik secara periodik terhadap persediaan di gudang.
9. Kesalahan
mencatat dan memasukkan data utang. Kesalahan dalam pencatatan dan
memasukkan pembayaran ke pemasok dapat mengakibatkan kesalahan tambahan dalam
laporan keuangan serta kinerja, dan kemudian dapat mengakibatkan kesalahan
pengambilan keputusan yang kurang baik. Pengendalian yang dapat dilakukan
adalah membandingkan perbedaan dalam saldo rekening pemasok sebelum dan setelah
pemrosesan cek dengan jumlah total faktur yang diproses. Total semua saldo
rekening pemasok juga harus direkonsiliasikan secara periodik dengan jumlah
akun pengendali utang usaha dalam buku besar. jumlah total faktur yang
diproses. Total semua saldo rekening pemasok juga harus direkonsiliasikan
secara periodik dengan jumlah akun pengendali utang usaha dalam buku besar.
10.
Penyalahgunaan kas atau cek. Pengeluaran yang merupakan penipuan, terutama dikeluarkannya
cek ke pemasok fiktif adalah jenis umum penipuan dalam proses ini.
Oleh
karena kas adalah aset yang paling mudah untuk dicuri, akses ke kas dan cek
kosong harus dibatasi. Cek harus diberi nomor urut dan secara periodik dihitung
oleh petugas kasir. Pemisahan tugas yang memadai dapat secara signifikan
mengurangi risiko ancaman ini. Guna memastikan cek dikirim ke penerima yang
dimaksud, kasir harus mengirim cek-cek yang sudah ditandatangani, bukan
menyerahkannya ke bagian utang usaha. Cara lain yang dapat dilakukan adalah orang-orang
yang tidak terlibat dalam pemrosesan bak baik penagihan kas maupun pengeluaran
harus merekonsiliasi semua rekening bank.
2. Sebutkan dan jelaskan aktivitas dalam siklus pengeluaran.!
Tiga
aktivitas utama dalam siklus pengeluaran adalah sebagai berikut.
1. Pemesanan Barang Keputusan penting yang
dibuat dalam aktivitas pemesanan barang ini adalah untuk mengidentifikasi apa,
kapan, dan berapa banyak barang yang dibeli, termasuk juga mengidentifikasi
dari pemasok mana barang akan dibeli.
Metode
pengendalian persediaan: a. Economic Order Quantity (EOQ). b. Material
Requirements Planning (MRP). c. Just In Time (JIT).
2. Penerimaan dan Penyimpanan Barang Dalam
aktivitas penerimaan barang, pemasok mengirimkan barang kepada fungsi bisnis di
perusahaan yang bertugas menerima pasokan barang yang dikirimkan. Di samping
itu, biasanya juga ada bagian penyimpanan barang yang bertanggung jawab atas
penyimpanan barang-barang tersebut.
3.
Pembayaran Dalam aktivitas pembayaran ini ada dua pekerjaan utama, yaitu
sebagai berikut. a. Mengecek tagihan dari pemasok. b. Membayar tagihan kepada
pemasok.
3. Sebutkan dan jelaskan aktivias dan Dokumen siklus produksi.!
Empat
aktivitas utama dalam siklus produksi adalah sebagai berikut.
a. Desain produk.
Tujuan
aktivitas ini adalah mendesain sebuah produk yang memenuhi permintaan dalam hal
kualitas, ketahanan, dan fungsi dari produk yang akan dihasilkan, juga secara
simultan untuk meminimalisasi biaya produksi. Beberapa kriteria ini saling
bertentangan satu sama lain, hingga membuat desain produk merupakan tugas yang
menantang.
b. Perencanaan dan penjadwalan
produksi.
Tujuan
aktivitas perencanaan dan penjadwalan adalah agar pengembangan rencana produksi
yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi
permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi. 2
(dua) metode perencanaan produksi yang biasanya digunakan adalah perencanaan
sumber daya produksi (MRP) dan metode produksi Just In Time (JIT). Dalam
penjadwalan produksi akan dispesifikasi seberapa produk akan diproduksi selama
periode yang sudah direncanakan dan kapan proses produksi tersebut harus
dilakukan.
c. Operasi produksi.
Aktivitas
operasi produksi ini biasanya sangat spesifik, karena satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya pasti akan berbeda. Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor
seperti budaya kerja perusahaan, penggunaan teknologi dalam proses produksi,
kemampuan tenaga kerja, maupun faktor lainnya. Pemanfaatan teknologi informasi
dalam proses produksi, seperti mesin dan robot yang dikendalikan oleh komputer
dapat secara signifikan mengurangi proses maupun biaya produksi.
d. Akuntansi biaya.
Tiga
tujuan utama dari sistem akuntansi biaya adalah sebagai berikut.
1.
Memberikan informasi biaya yang berkaitan dengan proses perencanaan,
pengendalian, dan evaluasi kinerja operasi produksi. Untuk mencapai tujuan ini,
sistem informasi akuntansi harus didesain untuk mengumpulkan data real time
mengenai kinerja aktivitas produksi, agar pihak manajemen dapat membuat
keputusan yang tepat pada waktunya.
2.
Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam
menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
3.
Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan
serta harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan. Untuk
mencapai tujuan kedua dan ketiga, sistem informasi akuntansi harus dapat
mengumpulkan biaya berdasarkan berbagai kategori dan kemudian membebankan
biaya-biaya tersebut ke produk tertentu dan unit organisasional tertentu.
Dokumen yang digunakan dalam aktivitas
perencanaan dan penjadwalan produksi adalah:
1. Jadwal produksi (master
production schedule). Dokumen ini menetapkan jumlah unit produk yang harus
dibuat dalan satu putaran produksi, dan waktu pelaksanaan aktivitas produksi.
2. Order produksi (production
order) . Dokumen ini merupakan perintah untuk membuat sejumlah produk sesuai dengan
spesifikasi yang diminta. Dokumen ini juga berisi daftar kegiatan yang perlu
dilakukan, kuantitas yang diproduksi, dan lokasi pengiriman produk apabila
produk tersebut telah selesai dibuat.
3. Bukti permintaan bahan baku
(material requisition). Dokumen ini digunakan untuk meminta bahan baku ke
gudang ketika aktivitas produksi dimulai. Dokumen ini berisi informasi berupa
nomor order, tanggal dikeluarkan, kode bahan baku, dan kuantitas bahan baku.
Dalam sistem akutansi biaya, dokumen ini digunakan sebagai dasar untuk mencatat
konsumsi bahan baku oleh pabrik.
4.
Kartu perpindahan, yang berisi bagian2
yang dipindahkan, lokasi perpindahan, serta waktu perpindahan
5. Bagaimana para akuntan dapat terlibat dalam perancangan produk ?
Memastikan bahwa SIA mengumpulkan dan melaporkan biaya secara konsisten
dengan teknik perencanaan produksi perusahaan. Lebih jelasnya berikut
keterlibatan akuntan dalam perancangan produk
a. Desain produk.
Peran akuntan dalam aktivitas ini,
diperlukan untuk memberikan informasi, yang menunjukkan bagaimana berbagai
desain dapat mempengaruhi biaya produksi dan tingkat laba. Informasi lainnya
yang juga bisa dihasilkan adalah tentang penggunaan bahan baku dalam berbagai
produk dan proyeksi biaya penggunaan komponen alternatif. Dengan cara
pengolahan data yang hampir sama, berbagai aspek kompleksitas produk, seperti
jumlah komponen yang berbeda dan cara perakitan, dapat secara signifikan
mempengaruhi waktu dan biaya produksi.
b. Perencanaan dan penjadwalan produksi.
Peran akuntan dalam aktivitas ini
dapat membantu perusahaan untuk memilih antara metode MRP atau JIT untuk
melihat metode manakah yang lebih tepat untuk perencanaan dan penjadwalan
produksi perusahaan. Apabila permintaan produk perusahaan dapat diprediksi dan
produk yang diproduksi memiliki siklus produksi yang panjang, maka pendekatan
MRP dapat digunakan. Sebaliknya apabila produk perusahaan dikarakterisasikan
dengan siklus hidup yang pendek, tingkat permintaan dari pelanggan yang tidak
dapat diprediksi, serta berdasarkan pengalaman sering terjadi kelebihan
persediaan maka metode JIT yang sebaiknya digunakan.
6. Jelaskan prosedur siklus produksi.!
Yang dilakukan dalam siklus produksi adalah sebagai berikut.
a.
Aktivitas dalam siklus produksi dimulai dari mendesain produk yang nantinya
akan diproduksi.
b.
Pengecekan ketersediaan bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi.
c.
Memperhitungkan anggaran produksi. Anggaran produksi diperlukan untuk
memperkirakan besar biaya produksi yang mungkin akan dikeluarkan selama proses
produksi
d.
Persiapan produksi. Beberapa hal yang dibicarakan misalnya menyangkut siapa
saja yang akan terlibat dalam proses produksi, tahapan proses produksi yang
akan dilakukan, dan bagaimana kerja sama yang akan dilakukan antarsetiap
subunit produksi
e. Penjadwalan proses produksi. Beberapa hal yang dibahas menyangkut kapan
produksi akan dimulai, kapan proses produksi akan berakhir, apakah diperlukan
jam kerja tambahan (jam kerja lembur), dan beberapa aspek lainnya yang
berhubungan dengan waktu pengerjaan sebuah produk
f.
Pemindahan bahan baku dari gudang ke tempat produksi.
g.
Selama proses produksi, semua pengeluaran produksi dihitung, dan setelah proses
produksi selesai dilakukan, semua komponen biaya itu dikalkulasikan.
h.
Setelah proses produksi selesai dilakukan dan besar biaya produksi sudah
selesai dihitung, tahapan selanjutnya adalah menyerahkan barang hasil produksi
ke departemen penjualan.
Manteep nih infonyaa
ReplyDelete