Assalamualaikum, berikut perspektif saya mengenai,
Pada perusahaan seperti apa PERT
lebih tepat untuk diimplementasikan dibandingkan CPM?
PERT pada awalnya didesain untuk industri yang menghasilkan
produk tidak standar dan mengalami perubahan teknologi yang cepat sekali,
seperti industri pertahanan dan ruang angkasa, sehingga ada masalah
ketidakpastian dalam penyelesaian. (Siswanto, 2007) analisis jaringan kegiatan,
dan peristiwa atau disingkat analisis jaringan kerja adalah istilah umum yang
meliputi berbagai metode perencanaan proyek diantaranya, yang paling terkenal
adalah PERT dua sistem ini dikembangkan di Amerika Serikat untuk proyek-proyek
skala besar dalam bidang pertahanan (E. Jasifi, 1994).
T. Hari Handoko (1993, 401) mengemukakan bahwa PERT adalah
suatu metode analisis yang dirancang untuk membantu dalam penjadwalan dan
pengendalian proyek-proyek yang kompleks,
yang menuntut bahwa masalah utama yang dibahas yaitu masalah teknik untuk
menentukan jadwal kegiatan beserta anggaran biayanya sehingga dapat
diselesaikan secara tepat waktu dan biaya.
PERT digunakan pada perencanaan
dan pengendalian proyek yang belum pernah dikerjakan, sedangkan CPM
digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas yang sudah pernah
dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur kegiatan telah diketahui
oleh evaluator.
Pada PERT yang ditekankan tepat waktu, sebab dengan
penyingkatan waktu maka biaya proyek turut mengecil, sedangkan pada CPM
menekankan tepat biaya.
Sebagai tambahan informasi, kompleksitas proyek tergantung
dari hal-hal sebagai berikut :
·
Jumlah Macam Kegiatan dalam Proyek,
·
Macam dan Jumlah hubungan Kelompok ( Organisasi
) dalam Proyek,
·
Macam dan jumlah hubungan antar Kegiatan
(organisasi) di dalam proyek dengan pihak luar.
Kompleksitas tidak tergantung dari besar kecilnya ukuran
suatu proyek. Proyek kecil dapat saja bersifat lebih kompleks daripada proyek
besar.
Dari semua keterangan diatas,
dapat disimpulkan bahwa PERT cocok diterapkan pada
1. Perusahaan
yang memiliki proyek-proyek yang kompleks. Seperti pada perusahaan konstruksi, seperti
kita ketahui bersama bahwa proyek
Konstruksi biasanya kompleks dan semakin lama akan semakin kompleks.
2. Perusahaan
teknologi, karena biasanya pada perusahaan di bidang ini selalu terdapat
proyek-proyek baru yang belum pernah dikerjakan.
3. Atau
ada perusahaan manufaktur yang mempunyai proyek baru, dimana proyek tersebut
belum pernah dikerjakan sebelumnya, seperti perusahaan yang memproduksi batik
tulis, pada suatu saat ingin mengeluarkan produk baru berupa batik cap/sablon
dengan teknologi baru, maka perusahaan tersebut dapat menerapkan PERT untuk membuat
sistem perencanaan dan pengawasan produksi yang lebih optimal juga dapat
dicapainya efisiensi waktu produksi yang dapat meningkatkan jumlah produksi.
Terimakasih.
Terimakasih kaak infonyaa :)
ReplyDelete